hmm..sebenernya nulis ini karna sekalian lagi pengen mikir dan tau tentang keterkaitan antara keduanya..
yaphh..coba ya liat pengertiannya dulu atu2..
pertama tentang ekonomi basis..sebenernya ini kan salah satu alat ukur juga buat nganalisis tentang apa aja sii sektor-sektor ekonomi yang bisa di jadiin sebagai sektor unggulan di suatu wilayah sehingga berdasarkan identifikasi tersebut sektor yang ditemukan sebagai sektor unggulan itu dapat dikembangkan lebih lanjut agar dapat meningkatkan pendapatan di wilayah yang bersangkutan. untuk sektor-sektor yang dijadiin sebagai pembanding dalam penentuan sektor basis ini ditetapkan ada 9 sektor.penetapan 9 sektor ini berdasarkan kesepakatan internasional loh..jadi bukan suka suka nunii..(hhii,,sapa juga yang bilang gitooo...??).kesembilan sektor itu adalah : 1) sektor pertanian 2) sektor pertambangan dan penggalian 3) sektor industri pengolahan 4) sektor listrik, gas dan air bersih 5) sektor bangunan dan konstruksi 6) sektor perdagangan, hotel dan restoran 7) sektor angkutan dan komunikasi 8) sektor keuangan dan jasa persewaan 9) sektor jasa-jasa.
umumnya 9 sektor itu th ditetapkan berdasarkan pendapatan(nilai barang dan jasa yang diproduksi) oleh masing-masing sektor tersebut. maksudnya kaya PDB ato PDRB gitu deh, yang di kontribusikan oleh masing2 sektor tersebut (suka liat juga kan ya klo kita nyari PDRB ato PDB suatu wilayah yang sering disajikan salah satunya berdasarkan lapangan usaha..nah itu tuh maksudnyaah..hhe).selain itu juga kadang penetapan 9 sektor itu berdasarkan jumlah tenaga kerja yang diserap oleh masing-masing sektor tersebut.ehh,,bukan kadang dink..emang penetapannya berdasarkan 2 hal tersebut..pendapatan sama atu lagi jumlah TK..hhe
terusss...penetapan sektor unggulan ato sektor basis ini ada itung2annya loh..nama pendekatannya Location Quetient (LQ).sekarang kan jamannya globalisasi tuh,nah buat menghadapi era globalisasi ini udah seharusnya menjadikan penentuan komoditas unggulan negara dan daerah itu sebagai langkah awal buat kita menuju pembangunan yang berpijak pada konsep efisiensi untuk meraih keunggulan komparatif dan kompetitif..yaa salah satu caranya kita th mesti fokus pada pengembangan sektor ekonomi yang memiliki keunggulan komparatif terhadap daerah lainnya.
ini nih rumusnya :
LQ=(ntb*/pdrb*)/(NTB/PDRB)
keterngannya :
ntb* : nilai tambah bruto sektor tertentu (misal sektor i) di suatu daerah yang lebih kecil
pdrb*:pdrb daerah yang lebih kecil
NTB: nilai tambah bruto di suatu daerah yang lebih luas
PDRB:pdrb daerah yang lebih luas
klo diliat dari rumusnya ketauan kan yah klo rumus itu th membandingkan kemampuan suatu sektor di daerah yang di amati dengan dengan kemampuan sektor yang sama pada daerah yang lebih luas. tapi yang disini nuni lebih fokus ngeliatnya ke funsi rumus ini dalam hal penetuan sektor basis ato sektor unggulan suatu daerah.angka2 yang di pake buat ngitung rumus ini berdasarkan yang tadi (data tenaga kerja dan data pendapatan/pdb,pdrb). ada 3 kriteria untuk hasil analisis LQ ini : 1) klo hasilnya LQ>1, maka dapat dikatakan klo sektor trsbut tergolong sektor basis/unggulan dimana ga hanya dapat untuk memenuhi kebutuhan diwilayahnya sendiri tapi juga dapat di ekspor ke luar wilayahnya. 2) LQ=1, brati tergolong pada sektor non basis yang hanya bisa memenuhi kebutuhan wilayahnya sendiri aja, dan 3) LQ<1, non basis juga tapi ga bisa memenuhi kebutuhan dalam wilayahnya juga sehingga wilayah ini harus mengimpor komoditas untuk sektor tersebut dari wilayah luar yang memiliki unggulan pada sektor tersebut.
nahh,,jadi gitu tuh sedikit pengertian sektor basis dan non basis.teerruuss hubungannya sama disparitas ato ketimpangan apa yuaa...??hhe
coba yah,,
klo kita perhatiin tentang sumber-sumber ketimpangan yang terjadi selama ini kan umumnya karna adanya perbedaan dalam hal sumber daya alam yang dikandung oleh suatu wilayah dan juga karna perbedaan demografi yang terdapat pd wilayah2 tersebut. perbedaan ini th bikin kemampuan wilayah yang bersangkutan jadinya juga berbeda dalam mendorong pembangunan nya. jadinya juga kesejahteraan masyarakat antar wilayah akan timpang.dalam hal ini sangat dibutuhkan kemampuan wilayah dalam mengenali atau mengetahui sebenernya kelemahan dan keunggulan pada wilayah tersebut itu th apasih..klo misalkan pemerintah dalam suatu wilayah tertentu dapat melihat jelas apa yang menjadi unggulan dan kelemahan dari wilayahnya maka sebagai pemerintah daerah yang bijak (ciehh bahasa nya..ckck),,ia pasti akan mengembangkan sektor-sektor yang dipandang mampu memberikan kontribusi yang baik terhadap pembangunan wilayahnya. dan sebagai sektor basis yang notabene bukan hanya dapat memenuhi kebutuhan wilayah sendiri tapi juga dapat memberikan kontribusi terhadap pemenuhan wilayah diluar batas perekonomian wilayahnya sendiri, maka tentu saja dapat dikatakan bahwa dengan dikembangkannya sektor bassis ini akan berimplikasi terhadap berkurangnya masalah ketimpangan yang banyak terjadi antar wilayah. kan biasanya klo kita liat hasil pembangunan itu ga merata karna juga wilayah tertentu yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi th tidak mendistribusikan hasil yang mereka dapet ke wilayah lain yang masih kurang atau membutuhkan sektor tertentu dari daerah yang sebenernya sudah memiliki hasil yang melebihi kebutuhan wilayahnya sendiri.yang akibatnya pertumbuhan itu hanya terpusat pada wilayah yang menjadi pusat pertumbuhan tersebut.
padahal yh,,klo pemerintah daerahnya bersama dengan aparatnya ato anak buahnya itu bijak dalam mengambil keputusan dan mempunyai pandangan yang jauh ke depan maka pastinya mereka akan berpikir untuk membagi hasil yang mereka peroleh terhadap daerah2 lain yang masih kurang dalam pendapatannya untuk sektor tertentu yang mnjadi unggulan di wilayah tersebut.sehingga kebijakan tersebut akan membawa dampak pada meratanya pembangunan yang dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat dalam wilayah yang labih luas berdasarkan distribusi tersebut. dan dalam jangka panjang jika ini terus dilaksanakan secara berkelanjutan maka pembangunan suatu negara akan dapat meningkat dan lebih merata dan akhirnya perekonomian negara secara keseluruhan juga akan mencapai tingkat yang lebih baik.jadinya otomatis kan ketimpangan dapat dikurangii..hehe,,ya nggak..
sebenernya untuk lebih baiknya, dari 9 sektor itu harusnya semua sektor dapat ikut berkembang (menjadi sektor basis).jadinya pada satu wilayah itu tidak terjadi dominasi yang terpusat hanya pada satu sektor saja sehingga sektor lain menjadi terabaikan atau terpudarkan oleh pengembangan yang terlalu terfokus pada satu sektor yang di anggap paling penting. nah melalui pendekatan LQ ini akan dapat diketahui juga sektor lain yang mungkin sebenernya mampu bersaing jika diperhatikan dengan baik.jadi dikatakan pendekatan ini juga mengurangi terjadinya ketimpangan sektoral ato ketimpangan yang terjadi antar sektor yang di akibatkan oleh dominasi yang hanya terjadi pada satu sektor saja
penting juga loh membuat pertumbuhan tiap sektor itu merata...hhe,,ya iyaaa laahh...secara dengan meratanya (sama2 besar kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi/bukan merata karna sm2 kecil kontribusinya yh.. :p) pertumbuhan semua sektor tentu saja akan membuat bartambah besarnya hasil /output yang diperoleh untuk mendorong peningkatan perekonomian wilayah.
nah,,dengan diketahuinya sektor2 yang berpotensi sebagai sektor basis pada suatu wilayah maka secara tidak langsung sektor tersebut akan merangsang pertumbuhan sektor2 lain jugaa...kenapa??yaa karna kan semua sektor itu berhubungan..coba deh pikir..klo misalkan nh sektor pertanian menjadi sektor basis otomatis akan berkembang kan sampai pada pengolahan hasil2nya juga,,nah klo udah ke pengolahan otomatis juga akan meningkatkan sektor industri juga donk...trus gitu deh sampe seterusnya,,,,pokoknya sektor2 tersebut yang 9 itu sebenernya klo di perhatiin th satu sama lain berkaitan loh....hhe
itu dulu aja kalii yaa,,,tar klo tiba2 kepikiran buat nambahin ,,di tambahin lg dh ,,ngepost yg baru..lagian kayanya ini juga udh kebanyakan,,hhe
1 comment:
waaaaaaaaaahhhh,,mantappp!!!!
Post a Comment