Saturday, June 26, 2010

ukuran ketimpangan pembangunan antar wilayah

Melihat ketimpangan pembangunan antar wilayah dalam suatu negara atau suatu daerah bukanlah hal yang mudah karena hal ini dapat menimbulkan debat yang berkepanjangan. Adakalanya masyarakat berpendapat bahwa ketimpangan suatu daerah cukup tinggi setelah melihat banyak kelompok miskin pada daerah bersangkutan. akan tetapi ada pula masyarakat merasakan adanya ketimpangan yang cukup tinggi setelah melihat adanya segelintir kelompok kaya ditengah-tengah masyarakat yang umumnya masih miskin. perlu diingat disini bahwa , berbeda dengan distribusi pendapatan yang melihat keimpangan antar kelompok masyarakat, ketimpangan pembangunan antar wilayah melihat perbedaan antar wilayah. hal yang dipersoalkan disini bukan antara kelompok kaya dan kelompok miskin, tetapi adalah perbedaan antara daerah maju dan daerah terbelakang.

ukuran ketimpangan pembangunan antar wilayah yang mula-mula ditemukan adalah Williamson Index yang digunakan dalam study nya pada tahun 1966. secara ilmu statistik, indeks ini sebenarnya adalah coefficient of variation yang lazim digunakan untuk mengukur suatu perbedaan. Istilah Williamson index muncul sebagai penghargaan kepada Jeffrey G. Williamson yang mula-mula menggunakan teknik ini untuk mengukur ketimpangan pembangunan antar wilayah. walaupun indeks ini mempunyai beberapa kelemahan, yaitu antara lain sensitif terhadap definisi wilayah yang digunakan dalam perhitungan, namun demikian indeks ini cukup lazim digunakan dalam mengukur ketimpangan pembangunan antar wilayah.
Berbeda dengan Gini rasio yang lazim digunakan dalam mengukur distribusi pendapatan, Williamson Index menggunakan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita sebagai data dasar. Alasannya jelas karena yang diperbandingkan adalah tingkat pembangunan antar wilayah dan bukan tingkat kemakmuran antar kelompok. Dengan demikian, formulasi indeks williamson ini secara statistik dapat ditampilkan sebagai berikut :










dimana : yi = PDRB perkapita daerah i
              y = PDRB perkapita rata-rata seluruh daerah
             fi = jumlah penduduk daerah i
              n = jumlah penduduk seluruh daerah

subskrip w dipakai karena formulasi yang digunakan adalah secara tertimbang sehingga indeks tersebut dapat dibandingkan dengn negara atau daerah lainnya. sedangkan pengertian indeks ini adalah sebagai berikut : bila Vw mendekati satu berarti semakin timpang dan bila Vw mendekati nol berarti semakin merata.

Sjafrizal, 2008 [halaman 107-108] dalam buku " ekonomi regional teori dan aplikasi"

No comments: